Kamis, 21 April 2011

Satu Bulan Satu Pohon

Sejak duduk di bangku SD  sampai SMP bahkan hingga SMA telah dijelaskan beberapa kali dalam pelajaran biologi bahwa manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida sedangkan tumbuhan menghirup karbondioksida dan mengeluarkan oksigen, lalu apa jadinya ketika terjadi penebangan hutan liar sehingga tumbuhan semakin berkurang jumlahnya, sedangkan teknologi semakin mutakhir produksi pabrik semakin tinggi sehingga limbahnya pun semakin banyak, asap kendaraan ada dimana-mana dikarenakan negara kita adalah negara berkembang sehingga masyarakat masih gemar membeli dan menggunakan kendaraan pribadi belum berfikir efesiensi penggunaan lokasi jalan yang tentu berpengaruh pada efisiensi waktu oleh sebab itu terjadilah pemanasan global yang merusak berbagai elemen yang berada di bumi misalnya dalam lingkungan bio-geofisik terjadi pelelehan es kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya hewan dan tumbuhan tertentu, sedangkan dalam bidang social ekonomi meliputi,pengurangan produktivitas lahan pertanian, menjalarnya wabah penyakit, dan masih banyak lainnya. 
                Dengan kondisi seperti itu apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya?, seperti yang sempat dikatakan menteri kehutanan Bapak Zulkifli Hasan saat berbincang dengan tim Q-Smart SMA Al Muttaqin setelah selesai menghadiri kunjungan kerja di daerah kabupaten Ciamis, “Sebagai anak bangsa, dari sejak remaja bahkan dari sejak usia TK usahakan untuk menanam pohon, minimal satu bulan satu kali saja, dengan begitu kalian telah membantu program pemerintah dan menyelamatkan bumi, jadi ayo menanam pohon !”  ujarnya semangat sambil mengangkat tangan mengajak “tos” dengan teman-teman Q-Smart sebagai tanda keakraban seorang menteri dengan siswa.
                Setelah dicerna kembali ternyata memang, hasil estimasi ilmiah menunjukan bahwa dalam kurun waktu satu jam selembar daun memproduksi oksigen sebanyak 5 mL, jika mengambil contoh di halaman sekolah yang ditanami pepohonan, bila rata-rata jumlah daun per pohon 300 lembar maka pohon – pohon di pekarangan sekolah  akan menyumbang oksigen sebanyak, 20 pohon x 200 daun x 5 mL oksigen = 20.000 mL/ jam, angka ini setara dengan kebutuhan oksigen untuk pernafasan sebanyak 300 orang/ jam (kebutuhan oksigen untuk satu orang adalah 53 mL/ jam) , oleh karena itu semakin banyak tanaman maka semakin banyak oksigen yang di produksi melalui proses fotosintesis maka kualitas lingkungan akan semakin membaik udara menjadi lebih sejuk, memiliki nilai estetika yang tinggi jika tertata dengan  baik sehingga menjadi tempat rekreasi yang terlindung dari panas dan polusi juga baik untuk kesehatan.
                Lalu, dalam menanam pohon tentulah tidak sembarang menanam, faktor yang penting untuk di perhatikan adalah teknik penanaman pohon yang benar dan pemilihan  bibit yang tepat, untuk mengetahui hal itu, adalah hal yang sangat mudah banyak artikel yang membahasnya secara lengkap, yang terpenting sekarang adalah menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan berusaha menjaganya, salah satu cara mejaganya yaitu tadi dengan menanam pohon dalam jangka waktu minimal satu  bulan satu pohon, sisihkan sebagian uang jajan untuk menanam pohon, jadilah pahlawan tanpa tanda jasa dalam hal ini tapi jika itu tidak mampu dilakukan, jangan tinggal diam, diskusikan dengan orang di sekitarmu misalkan dengan jajaran pemerintah yang berhubungan dengan program ini. Mungkin mereka akan membantu, Pak Menteri begitu antusias dengan program penanaman kembali pohon tentu saja semoga dengan serta merta semangat itu  menular kepada jajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar