Kamis, 21 April 2011

pers to pers!

Di tengah teriknya panas matahari, Rabu 23 Februari  2011 kami reporter Q-Smart SMA Al Muttaqin menunggu selesainya makan siang Menko Perekonomian Bapak Hatta Rajasa dan Men.  Kehutanan Bapak Zulkifli dalam acara kunjungan kerjanya ke PT. BKL . Kebetulan pada saat itu kami hanya satu – satunya media sekolah yang datang untuk meliput dan mewawancarai menteri. Ketika itu di beranda ruang makan terlihat kurang lebih sepuluh orang laki – laki mengenakan baju yang berbeda sesuai medianya masing – masing, tentulah bukan media sembarangan melainkan media nasional seperti SCTV, TVONE, RCTI,  ANTV, dan lain-lain, tanpa pikir panjang kami langsung duduk di sebelah mereka, yang pertama kami sapa adalah Om Ipung dari TVONE, kami bercengkrama berbagi sedikit cerita dan pengalaman menjadi seorang jurnalis atau yang biasa disebut wartawan, Beliau menyukai dunia jurnalistik semenjak SMP, awalnya sering mengisi mading sekolah hingga akhirnya kuliah di bidang kejurnalistikan. Beliau sangat mencintai dunia jurnalistik, beliau mengatakan “Jika nanti jadi wartawan itu harus siap capek, karena jam berapapun ada yang harus diberitakan baik itu siang ataupun malam harus segera dating ke tempat kejadian, karena yang di sajikan itu harus berita yang belum pernah tayang alias update”. Kami pun bercerita tentang pengalaman kami meliput berita, yang pada saat itru sebelumnya kami kena semprot omelan jurnalis lain mungkin gara gara kami ikut berdesakanmengambil gambar yang hanya bermodalkan kamera Handphone tiga mega pixel, sangat jauh berbeda dengan yang digunakan orang lain kamera SLR dengan megapixel  yang tentu saja lebih besar dan ukuran kamera yang sebesar kepala manusia., Om Ipung tersenyum dan berkata “Tidak usah takut kalau soal itu, di lapangan tidak ada senior atau junior, semua sama ingin menyajikan berita yang terbaik, tidak ada yang membedakan antar media”, Beliau juga mengatakan biasanya sebelum menjadi wartawan TV pasti jadi wartawan cetak dulu dan beliau pun sangat meng apresiasi keberadaan jurnalis pelajar, “Jurnalis pelajar merupakan kegiatan yang sangat bagus, masih usia sekolah tapi sudah berani bermedia, teruskan perjuangannya, semoga menjadi penerus kami”, ujarnya semangat. Setelah banyak berbincang dengan Om  Ipung, kami diajak berkenalan dengan yang lainnya, adfa Om Eko, Om dani dan masih banyak lainnya, mereka menyambut hangat keberadaan kami bahkan kami sempat berfoto bersama sambil bergurau “Haduh, biasana ngawawancara ieu di wawancara” gurau salah satu dari mereka, “neng kelompok ini ada namanya BRINGKA, bring kadieu bring kaditu” ucap yang lainnya, kami tertawa dan memang begitulah mereka ternyata selalu bersama dalam meliput berita. Berbeda dengan Om Ipung, kesan  Om dani yang menyukai dunia jurnalistik sejak SMP dan sering menang dalam lomba mading lalu kuliah di FISIP dan sekarang menjadi   wartawan di SCTV terhadap jurnalis pelajar, “ Jurnalis pelajar itu lucu, lucu aja kalau liat mereka malu – malu , dorong – dorong temennya nyuruh duluan nanya ke nara sumber” paparya sambil tersenyum geli, sontak kami pun tak kuasa menahan tawa karena itulah yang terjadi pada kami jurnalis pemula, tapi tetap beliau mengatakan “ Teruskan perjuangan kalian, itu sangat bagus, berawal dari hal yang kecil saja!” tambahnya.
Setelah beberapa menit bersama mereka, akhirnya dengan ramah mereka izin pamit melaksanakn tugas selanjutnya, dengan senang hati kami mengucapkan terimakasih, tentunya diiringi semangat tambahan untuk menjadi seorang jurnalis, dan semoga pengalaman juga semangat kami menular, mewabah pada teman – teman jurnalis pelajar lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar