Sabtu, 27 Agustus 2011

Horse To Work haha

yuhuuu...
mantapss
Neng Alma (bungsunya Bu Novi)
Ayu dan kuda kecilnya

Unforgettable moment... 

READ MORE - Horse To Work haha

berkuda :D

"Cit, mau les ga?", tanyaku di tempat parkir sekolah.
"Eh, Katanya mau makan?", Citra si kecil yang cantik itu malah balik bertanya.
"Yaudah hayu, dimana?", Kali ini kita harus mencari tempat strategis untuk makan karena notabene ini bulan Ramadan.
"Aku ga bawa apa - apa gar!" keluh Citra.
"Udahlah gak apa - apa, aku bawa mi goreng jumbo cukup buat berdua!", Kami bergegas menuju kelas kosong dan mengambil posisi duduk di kursi paling pojok. Suapan pertama yang mantap surantap ternyata terlihat dari luar oleh Achmad yang langsung terbelalak matanya melihat kami berdua, "heh nyemen, Awas tah lamun keur ngodoana!, pokona rek di bibita!", Achmad Rosadi yang tinggi besar itu memang begitu tabiatnya, tidak pernah ridho melihat kaum hawa makan bulan Ramadan, tiga kali memergoki perempuan yang makan, tiga kali mulutnya bersumpah serapah, dasar! macam anak ingusan saja. Aku dan Citra hanya cengengesan saja menatapnya, sambil berbisik "Cit, emang kalau kita lagi qada, mau bilang - bilang sama dia?", "hahaha.. dia gak akan tau kali kita kapan mau qada"
"Enak nih!" Ayu yang sedang menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar malah ikut nimbrung gitu aja.
"Eh, mau les ga nih?" tanya Ayu.
"mmm...." Aku dan Citra.
"Cici pulang ada urusan, Dini lagi di Semarang!" Ayu sambil memainkan nexian dual simnya.
"Yaudah deh gak usah, kasian mereka ga kebagian!", seru Citra.
"heemh" Aku mengiyakan sambil mengunyah mi goreng dengan kelezatan yang luar biasa.
Hari itu kami tidak mengikuti les, satu orang tidak les maka semuanya tidak. Setelah kenyang aku memutuskan untuk pergi ke English Time Club yang terletak di Balong Kanjun, sambil mengantarkan  pesanan kue milik A Nanu, Aku mengendarai motor Kymco Keramat (biasa, Kalau Chinesse pakenya Kymco haha)  yang kadang susah dinyalakan. Dengan senang hati melewati rute perjalanan siang itu dari Ahmad Yani - Otista - Yudanegara lalu Sukalaya yang macetnya luar biasa, sesak dipenuhi mobil dan motor, sedang macet - macetnya tiba - tiba motor mati, benar-benar mati, sudah tidak ada tanda - tanda kehidupan lagi. Panik? belum, aku masih tenang meminta pertolongan bapak penjual beras dan diparkirkan motorku di depan kiosnya, Ia membantu menyalakan, aku disebelahnya berdoa dengan penuh harap tapi hasilnya, NIHIL. "Yaudah Pak, gak apa - apa nanti aja!" Aku sambil mengeluarkan hp dari saku baju putih - putih khas SMA Al Muttaqin hari Jumat.
"Ya sok neng, telepon rerencangana! sok calik didieu!" Baik hati ia mempersilahkan aku duduk di kursi yang ada di depan kiosnya. Sudah jatuh tertimpa tangga, Handphone miliku mati tak berdaya. Aku jadi ikut tak berdaya, duduk lemas berharap ada keajaiban Handphone bisa hidup kembali. Sedang meratapi nasib, adik kelasku lewat, aku berseru "hei..hei..sini dulu!"aku lupa siapa namanya, yang pasti dilihat dari sudut pandang orang yang sedang kesusahan dia sudah seperti malaikat penolong, "aduh, motorku mogok, hpku juga mati, aku ikut nelpon yah boleh?" pintaku, "oh iya boleh teh!" angguknya. "makasih ya, nanti aku ganti pulsanya, aku jualan pulsa ko!" kataku sambil promosi, lumayan nambah - nambah pelanggan. Sudah jatuh tertimpa tangga, tertusuk paku lagi, tidak ada nada sambung ayahku tidak bisa dihubungi, aahh bagaimana ini aku tidak ingat nomor telepon sepupuku yang ahli otomotif. "duuh ga nyambung, gajadi yah nelponnya, makasih yah makasih banget!" sambil ku kembalikan gadget miliknya. Dia kembali pergi menuju arah pusat perbelanjaan Mayasari Plaza, nampaknya akan membeli baju lebaran. Aku duduk kembali sejenak menenangkan diri, lalu teringat sesuatu "laptop dimana?", aduh kenapa teledor sekali laptopku tertinggal dikelas. Sudahlah, aku memutuskan untuk pergi ke sekolah kembali, melewati perum Elang sengaja aku akan mampir sebentar untuk meminjam charger di kosan teman. Untunglah Yuris malaikat kedua baik hati mau meminjamkan chargernya "gar, ini agak harus dimanjain yah chargernya!" perintahnya, Langkahku dua kali lipat lebih cepat menuju sekolah lalu bertemu Pa Agus, Pa In - in beserta istri tercintanya Ibu Maya, dan guru lainnya. Laptop sudah ditangan, sekarang giliran memberi asupan gizi untuk Handphone kameumeutku, setelah beribu kali mencoba percuma chargernya ngadat tidak bisa difungsikan selain oleh pemiliknya. Peluhku sudah mulai membanjiri wajah yang tidak terbasuh air wudlu karena sedang tidak sholat, Untunglah Pa Agus mau mengantarku kembali ke TKP dan mencoba menyalakan motor yang antik tiada duanya, dan hasilnya NIHIL!, aku meminjam Handphone milik Pa Agus dan menelepon ayahku kembali, kali ini di angkat, alhamdulillah...lalu ayahku bilang ibu sedang ada di Bu Joko pemilik ruko sekitar Sukalaya.

Hari yang melelahkan, untunglah ayahku masih mau mengantarku ke English Time untuk memberikan kue salju pesanan A Nanu. Perjalanan menuju pulang, Aku melihat banyak kuda yang sedang ditunggangi, wah sepertinya ada tempat tunggang kuda disini, menyenangkan sekali pikirku. Suatu hari aku harus kesini.
Tidak sia-sia harapanku, sambil menyelam minum air, Ibu Novi guru biologi yang menyenangkan memesan celana dan kue nastar padaku, dan harus aku antarkan saat sekolah sedang libur, kebetulan sekali rumah Bu Novi dekat dengan tempat tunggang kuda, Ayu mau mengantarku ke rumah Bu Novi, alhasil kita tunggang kuda, dengan bahagianya aku memilih kuda yang berukuran besar, sedangkan Ayu mendapatkan kuda yang susah diatur, Lucu sekali ia jatuh dari kudanya saat pertama ia naiki. Untung masih banyak kuda yang lain, jadi Ia ganti kuda dengan ukuran kuda yang kecil, takut takut ia menaikinya, aku hanya tertawa puas akhirnya bisa tunggang kuda, rasanya sudah ada dipacuan kuda milik sendiri, padahal masih dituntun si pemilik kuda, asyik sekali ngabuburit sambil naik kuda, rasanya ingin lagi - lagi dan lagiii.
Besoknya ibuku bertanya, "kaka udah ambil laba jual celana dari ibu?", "udah bu, kan dipake naik kuda hehe" celotehku, "ohh" ibuku sambil tertawa,"nanti, kalau kaka udah kaya mau beli kuda empat!" seruku semangat, semoga tercapai, Aamiin :D. Daaaan, semua lelah atas mogoknya motor itu terbalaskan dengan tunggang kuda, YES!
READ MORE - berkuda :D