Senin, 07 Februari 2011

Kepada Siapa Aku Harus Bertanya ?

Haruskah aku bertanya pada rumput yang bergoyang?
Jika tidak mau ambil pusing , tidak peduli dengan keadaan lingkungan sekitar sebenarnya bisa, Tapi akupun mahluk hidup yang diberkahi untuk berilitabilata, peka terhadap rangsang. Rumit, satu pihak pro, pihak lain kontra, mana yang benar?
entahlah, aku tidak mau ada di sebelah pihak.
sungguh menyedihkan buatku keadaan seperti ini, aku kira akan berakhir dengan baik, tapi belum. Aku bertanya pada dia orang ke satu, ke dua, ke tiga da seterusnya. "aku juga gak tau", "nanti juga tau", "blablablablabla" dan banyak lagi jawaban lainnya yang yaaah tidak memuaskan bagiku. kembali aku terdiam, pada siapa aku harus bertanya? adakah orang yang mampu menengahi? menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi, dimana letak kekeliruannya. Sungguh, aku membutuhkan penjelasan itu, agar aku mengerti, supaya aku memahami, ceritakan padaku seluruhnya, tanpa ada yang disembunyikan, tanpa harus ditutupi! Biar, biar aku menilai sendiri kisah ini, biar aku bisa mengambil sikap, sungguh aku tak kan membela siapapun, bukankah dalam hidup ini memang tidak ada yang perlu disalahkan, semua patut dibenarkan, ya dibenarkan atau dibuat benar tepatnya. jujur, tidak munafik perpisahan ini memiliki hikmah yang sangat banyak dan kuat, dengan berpisah, hilanglah sudah kecurigaanku juga hari-hariku yang terkadang menyesakkan, dengan berpisah luntur sudah sakit hatiku, dengan berpisah lupa lah aku akan kekurangan atau keburukannya, dengan berpisah akan berhenti membicarakannya, tidak ada lagi gunjingan , beliau pun akan hidup lebih nyaman, dan dari situ lah aku mengerti, sangat mengerti apa itu perpisahan. Tidak munafik, bahwa setiap perpisahan memang akan terasa sakit dengan siapapun itu, pastilah akan kehilangan, dan tentu segala jasa juga kebaikannya teringat kembali, semua terlintas, terdokumentasikan.
aku bertaya kembali, kepada siapa aku harus bertanya? Siapa yang mampu menjelaskannya tanpa ada yang memihak satu sama lain? aku butuh kejelasan, aku merasa tidak nyaman dengan kejanggalan yang ada. Atau memang aku terlalu awam untuk mengetahuinya? Apakah aku terlalu polos atau bodoh untuk menilai dan menghadapinya?.
Aku berlindung kepadaMu, Ya Rabb apa yang harus dilakukan seorang hamba jika sedang bertanya- tanya tingkat tinggi?. Jika memang aku tidak perlu tau, maka mudahkan aku untuk melepaskan satu tanda tanya besar dalam mata hati telingaku, Lepaskan oleh sang waktu yang mengalir seperti air berhembus seperti angin yang beriringan dengan 99 perangai baik dalam setiap ruh dan jiwa ciptaanMu.
Sungguh teman, setiap raga seorang muslim tentu memiliki hati, rasa dan cinta.
READ MORE - Kepada Siapa Aku Harus Bertanya ?