Jumat, 30 September 2011

Agi Apriadi

aku kira kamu mau deketin temenku, ternyata lagi bimbang. aku harap kamu bisa menilai siapa sebenernya yang paling bisa memaknai arti dari sebuah penghargaan. (aagi tau gak ? tukang barbie depan yogya depstorepun ikutan bingung dalam hal ini!)
READ MORE - Agi Apriadi

Rabu, 28 September 2011

Citra Anindita Diniarti

Kesimpulan dari 48 sms diterima, dan 43 sms terkirim itu bukan kamu. Tapi aku masih yakin cit, kelak kamu bukan hanya sekedar kesimpulan tapi jawaban dari semua pertanyaan...
READ MORE - Citra Anindita Diniarti

Kamis, 15 September 2011

17+ Saatnya Belajar Berpikir Mandiri dan Realistis

Kegiatan politik bukan hanya hadir di dunia pemerintahan, melainkan di dalam kehidupan sehari - hari seperti di lingkungan sekolah yang notabene hanya segelintir siswa saja yang mengerti akan hal itu, sehingga membuat banyak siswa lainnya berpikir sebelah mata, cenderung menyalahkan dan memihak salah satu yang dianggapnya paling benar dan sesuai dengan ideologi yang ia miliki. Contoh kasus yang biasa terjadi adalah ketika guru A dengan guru B memiliki gagasan yang berbeda tentang suatu hal misalkan saja hal tersebut adalah sesuatu yang menyangkut prinsip dalam mengajar sehingga menghadirkan perseteruan yang disembunyikan antara mereka, takut diketahui para siswa karena mereka sadar bahwa itu adalah contoh yang tidak baik dan tidak patut diikuti , Tapi suatu hari salah satu dari mereka misalnya guru B yang saat itu kurang kontrol emosi memanfaatkan siswa sebagai media curhat colongan atau biasa disebut curcol, menceritakan kekurangan dari gagasan guru A dengan di awali basa - basi prinsip guru B yang seolah menjadi paling benar, lalu beberapa siswa mengangguk setuju terhipnotis oleh pernyataan guru B. Itulah salah satu penyebab malpraktik pendidikan, secara tidak sadar para siswa menjadi tumbuh dengan memiliki sifat diskriminasi, membeda - bedakan satu sama lain, menuruti ego yang dimiliki, dan membenci prinsip orang lain yang berbeda dengan prinsipnya, itu pula yang menyebabkan terjadinya virus pilih - pilih teman, pilih - pilih guru, yang berakibat fatal bagi kehidupan sehari - hari menjadi berkubu - kubu atau seperti berkasta memiliki klasifikasi tersendiri tiap kubu satu dan lainnya. Padahal akan lebih nyaman ketika kita semua mampu memahami setiap perbedaan karakter yang ada, tentulah tidak akan sama setiap gagasan yang manusia miliki. usia 17+ sudah saatnya membuka pikiran untuk senantiasa hidup dengan prinsip mandiri dan tetap realistis yaitu tidak bergantung pada orang lain, memiliki prinsip yang kokoh tidak lagi ikut - ikutan seperti kawanan bebek yang digiring petani setiap paginya, menyadari adanya perbedaan tanpa saling membeda - bedakan, memiliki cara tersendiri untuk menggapai kebahagian tanpa berprasangka buruk satu sama lain. Dan bukan berarti kita harus menutup telinga dan mata untuk tidak mendengarkan saran dari orang lain atau keukeuh dengan prinsip sendiri tetapi selain mandiri kita harus berpikir realistis pula tepatnya, jika memang gagasan orang lain positif dan patut untuk diikuti maka tidak ada salahnya untuk mulai memperbaiki karakter, kini saatnya membuka mata tanggapi semuanya dengan bijak, Jika ada sesuatu yang tidak berkenan dengan hati cukup katakan pada orang yang tepat. Bukan saatnya lagi menyalahkan si A atau si B, toh setiap mereka memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri yang patut di maklumi. Seseorang melakukan sesuatu bukan semata - mata keinginannya saja tentulah memiliki alasan tertentu yang mendorongnya, Seseorang berbeda dengan kita bukan berarti kita atau dia yang paling benar melainkan kita sama - sama mencari kebaikan serta kemuliaan, siapa yang paling benar, huallohualam...
READ MORE - 17+ Saatnya Belajar Berpikir Mandiri dan Realistis